Bagi yang telah lama mengikuti blog ini pasti sangat sangat tau kalau kondisi kulitku kering dehidrasi sehingga produk yang paling sering aku review pasti yang berhubung dengan kondisi kulitku, kering dehidrasi dan sensitive.
Pertama kali aku tau kulitku kering dehidrasi saat melakukan skin consultation dan checkup di Hong Kong. Setauku juga, kering dehidrasi ini lebih dikenal di negara 4musim, terutama pada musim dingin kulit kering dehidrasi akan lebih cepat kering + iritasi dibandingkan kulit kering karena saking kurangnya kadar air pada kulit wajah. It was during my college year (circa 2011-2013), dimana kulitku berjerawat dan normalnya kalau di Indonesia pasti dibilang berminyak (ya wajar sih secara tinggal di negara tropis). Aku berjerawat karena kulitku saking keringnya, mengeluarkan sebum berlebihan plus hormon anak muda. Saat dilihat sekilas memang benar wajah agak berminyak namun saat disentuh, teskstur dan pori-porinya, baru kerasa kasar, kusam dan kering (some even flaky). Ada sedikit kemerahan dan dibeberapa bagian yang kelihatan banget seperti kekurangan air. Penyebabnya bisa karena gen dan gaya hidup. Kalau aku sih keduanya, itu terbukti kulit sekeluarga yang kering kerontang, ditambah gaya hidupku yang suka lupa minum air putih dan stay di ruangan ber-AC.
Saat itu pengertian kering dehidrasi belum masuk ke Indonesia sehingga sangat sulit menemukan produk yang menjawab sesuai kebutuhanku. Ada, tapi produk luar yang harganya relatif mahal (banget). Derita kering dehidrasi adalah walaupun sudah memakai produk berfokus pada hasil melembabkan, biasanya ga bertahan beberapa lama kulit bakal kerasa kering lagi. Seakan produk ga benar-benar meresap masuk kedalam kulit, apalagi kalau seharian di ruangan ber-AC. So to tackle this, I use excessive moisturizer or specialized for dry skin. Walau hasilnya tidak maksimal.